
Bank of America menyoroti saham farmasi Eropa dengan potensi pertumbuhan besar. AstraZeneca, UCB, Bayer, dan Roche diproyeksikan menjadi pemain kunci berkat pipeline inovatif, valuasi menarik, dan katalis klinis penting.
Sektor Farmasi Eropa Semakin Menarik bagi Investor Global
Industri farmasi Eropa kembali menjadi pusat perhatian para investor global. Di tengah meningkatnya permintaan akan solusi kesehatan inovatif dan tantangan ekonomi makro yang belum menentu, Bank of America (BofA) merilis laporan terbaru yang menyoroti beberapa perusahaan farmasi unggulan dengan prospek pertumbuhan menjanjikan.
Menurut BofA, saham-saham farmasi tertentu sedang berada pada posisi strategis berkat pipeline obat inovatif, hasil uji klinis mendatang, serta valuasi yang masih menarik. Faktor-faktor inilah yang diyakini akan memberikan peluang investasi jangka menengah hingga panjang yang menguntungkan.
AstraZeneca (AZN): Pilar Utama dengan Pipeline Klinis Kuat
BofA mempertahankan peringkat Beli untuk AstraZeneca, salah satu raksasa farmasi global yang konsisten berinovasi. Saat ini, valuasi AstraZeneca berada di kisaran 16x Price-to-Earnings (P/E) 2026, dengan potensi rerating menuju 18x.
BofA memperkirakan AstraZeneca mampu mencetak CAGR penjualan high single-digit dalam jangka menengah. Dalam 18 bulan ke depan, perusahaan diperkirakan menghadirkan sejumlah pembacaan uji klinis penting dengan potensi penjualan gabungan mencapai $30 miliar.
Beberapa katalis yang ditunggu investor meliputi:
-
AVANZAR untuk kanker paru-paru non-sel kecil (H1 2026)
-
SERENA-4 untuk kanker payudara metastatik (H2 2026)
-
Eplontersen untuk ATTR-CM (H2 2026)
Meski ada keraguan terkait uji klinis AVANZAR, BofA menilai risiko-imbalan masih positif. Terlebih lagi, AstraZeneca baru saja mengumumkan investasi besar senilai $50 miliar di Amerika Serikat hingga 2030 untuk memperkuat manufaktur dan penelitian. Goldman Sachs bahkan menegaskan kembali rating Conviction Buy setelah hasil positif uji klinis Fase 3 untuk pengobatan baxdrostat.
UCB: Bimzelx Jadi Motor Pertumbuhan Utama
Perusahaan farmasi asal Belgia, UCB, juga masuk dalam daftar unggulan BofA dengan rekomendasi Beli. Faktor utama pendorong pertumbuhan UCB adalah Bimzelx, yang diproyeksikan sebagai aset farmasi paling berharga di Eropa.
BofA memperkirakan CAGR EPS UCB mencapai 23% pada periode 2026–2029, dengan perlindungan paten hingga 2035. Permintaan pasar AS untuk Bimzelx bahkan sudah 3–4 kali lebih tinggi dibandingkan 2024, mencerminkan momentum yang kuat.
Selain itu, dua katalis penting di paruh kedua 2025 akan menentukan arah UCB, yaitu:
-
Data Fase III Moonlake pada September (diharapkan tidak menunjukkan diferensiasi berarti vs Bimzelx).
-
Potensi keringanan risiko harga MFN.
UCB juga terus memperkuat pipeline dengan kandidat Galvokimig dan Donzakimig, sekaligus mendapat dukungan dari TD Cowen yang menegaskan rating Beli berkat umpan balik positif dari spesialis medis.
Bayer: Momentum Positif dari Katalis Hukum dan Klinik
BofA baru-baru ini menaikkan peringkat Bayer menjadi Beli, dengan alasan adanya tiga katalis utama yang bisa menjadi game-changer bagi perusahaan asal Jerman ini.
-
Data Asundexian Q4 2025 – berpotensi menghasilkan penjualan puncak sekitar €3 miliar, meski ekspektasi konsensus masih rendah.
-
Tinjauan Glyphosate di SCOTUS – jika hasilnya positif, Bayer bisa mengurangi provisi hingga €6 miliar.
-
Tinjauan kasus PCB Erickson (2026) – BofA memperkirakan tambahan provisi €5 miliar mungkin terlalu konservatif, membuka peluang pemulihan nilai bagi Bayer.
Goldman Sachs juga sejalan dengan pandangan ini, mempertahankan peringkat Beli dan menaikkan target harga Bayer menjadi €35,00 dari sebelumnya €34,00.
Roche: Pilihan Kontrarian dengan Pipeline Fase III
Terakhir, Roche tetap menjadi sorotan BofA sebagai pilihan kontrarian dengan profil risiko-imbalan positif. Perusahaan asal Swiss ini memiliki sejumlah kandidat Fase III yang menjanjikan, termasuk:
-
Giredestrant untuk kanker payudara (data Q4 2025)
-
Fenebrutinib untuk multiple sclerosis tipe RRMS (Q1 2026)
BofA menilai Roche memiliki risiko generik terbatas setidaknya hingga 2029, termasuk untuk blockbuster mereka Ocrevus. Bahkan, potensi reformulasi baru bisa memperpanjang keunggulan paten.
Meski Roche baru saja melaporkan hasil campuran untuk Astegolimab (obat PPOK), para analis melihat potensi jangka panjang tetap solid berkat diversifikasi pipeline.
Farmasi Eropa Jadi Lahan Investasi Menarik
Laporan BofA menunjukkan bahwa sektor farmasi Eropa tidak hanya tangguh menghadapi ketidakpastian global, tetapi juga menyimpan peluang besar untuk pertumbuhan. AstraZeneca, UCB, Bayer, dan Roche masing-masing menawarkan daya tarik tersendiri: mulai dari pipeline inovatif, perlindungan paten jangka panjang, valuasi yang menarik, hingga katalis klinis dan hukum yang signifikan.
Bagi investor yang mencari kombinasi defensif dan pertumbuhan, saham-saham farmasi Eropa ini bisa menjadi portofolio strategis untuk menghadapi dinamika pasar global dalam beberapa tahun ke depan.