Harga emas XAU/USD naik ke $4.230 setelah data ekonomi AS melemah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga meningkat.
KabarPialang – Harga emas XAU/USD kembali menunjukkan tren positif dengan bergerak naik menuju $4.230 pada awal perdagangan sesi Asia hari Selasa. Penguatan ini memperpanjang reli yang sudah terlihat sejak akhir pekan lalu. Sentimen pasar yang kini semakin yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan menjadi katalis utama yang mendorong lonjakan harga logam mulia tersebut. Dengan momentum bullish yang semakin kuat, emas tetap menjadi aset pilihan investor di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS Dorong Harga Emas
Salah satu pendorong utama kenaikan emas adalah pelemahan data ekonomi Amerika Serikat. Dalam laporan terbarunya, PMI Manufaktur AS turun menjadi 48,2 pada November. Angka tersebut menunjukkan kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut, memperlihatkan bahwa sektor manufaktur masih berada dalam tekanan. Penurunan dari angka sebelumnya (48,7) dan lebih rendah dari perkiraan pasar (48,6) menambah kekhawatiran bahwa aktivitas ekonomi AS belum cukup stabil.
Pelemahan data ini membuat pasar semakin yakin bahwa The Fed akan mengambil langkah pelonggaran kebijakan moneter. Alat CME FedWatch mencatat bahwa probabilitas pemangkasan suku bunga pada bulan Desember telah meningkat menjadi 87%, angka yang menunjukkan konsensus pasar yang sangat kuat. Bila suku bunga benar-benar diturunkan, emas hampir pasti akan diuntungkan karena biaya peluang untuk memegang aset tanpa imbal hasil ini menjadi lebih rendah.
Analis pasar komoditas juga memperkuat pandangan bahwa tren emas saat ini masih memiliki dasar yang kokoh. David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, menegaskan bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga dan tekanan inflasi yang masih lebih tinggi dari target The Fed tetap menjadi faktor pendukung utama bagi harga emas dan perak di pasar global.
Permintaan Fisik Emas dari Tiongkok Melemah
Namun, reli emas tidak sepenuhnya tanpa hambatan. Salah satu faktor yang berpotensi menahan kenaikan harga adalah melemahnya permintaan emas fisik dari Tiongkok. Negara tersebut merupakan salah satu konsumen emas terbesar di dunia, dan perubahan tren permintaannya sangat berpengaruh pada pergerakan harga global.
Di tengah harga emas yang terus melambung, laporan terbaru menunjukkan bahwa banyak jaringan ritel besar di Tiongkok mengurangi aktivitasnya pada tahun ini. Kenaikan harga emas dan beban pajak yang lebih berat telah menekan volume penjualan di pasar ritel. Beberapa pedagang emas skala kecil melaporkan penurunan minat beli dari konsumen, karena masyarakat cenderung menahan diri untuk berbelanja logam mulia pada harga tinggi.
Jika tren ini berlanjut, permintaan fisik emas berpotensi menjadi faktor pembatas bagi kenaikan harga dalam jangka menengah. Para pelaku pasar akan memantau apakah permintaan kembali pulih jika terjadi koreksi harga atau jika kondisi ekonomi Tiongkok membaik.
Data Ekonomi AS Pekan Ini Menjadi Penentu Gerak Emas
Pergerakan emas dalam beberapa hari ke depan sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi penting dari AS. Sejumlah laporan makroekonomi yang dijadwalkan minggu ini diperkirakan dapat memberikan arah yang lebih jelas bagi Dolar AS dan emas.
Beberapa data yang dinantikan pasar antara lain:
- ADP Employment Change
- PMI Jasa ISM
- Data inflasi PCE (Personal Consumption Expenditure), indikator inflasi yang menjadi acuan The Fed
Jika data-data tersebut dirilis lebih kuat dari ekspektasi, Dolar AS dapat menguat, menyebabkan tekanan jual pada emas. Sebaliknya, angka yang lebih lemah akan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan memberikan dorongan tambahan bagi kenaikan emas.
Dengan posisi pasar yang sangat sensitif terhadap sinyal kebijakan moneter, volatilitas emas dalam jangka pendek kemungkinan akan meningkat mengikuti rilis-rilis data ini.
Prospek Jangka Pendek XAU/USD
Secara teknikal, emas kini berada di wilayah penting. XAU/USD telah menembus area psikologis $4.200, dan kini bergerak mendekati level resistance selanjutnya di sekitar $4.230. Jika bulls mampu mempertahankan momentum, ada peluang bagi emas untuk melanjutkan reli ke area resistance yang lebih tinggi.
Zona resistance yang perlu diperhatikan mencakup:
- $4.240 – $4.260, area yang mewakili level tertinggi enam minggu
- $4.300, resistance psikologis yang dapat menahan kenaikan lebih lanjut
Di sisi lain, berikut adalah level support yang menjadi acuan:
- $4.200, menjadi support psikologis utama
- $4.165, level yang bisa diuji jika terjadi koreksi ringan
- $4.140, support lebih dalam jika tekanan jual meningkat
Apabila emas gagal bertahan di atas level $4.200, maka peluang koreksi jangka pendek dapat meningkat. Namun selama sentimen dovish The Fed tetap dominan, bias emas masih mengarah ke kenaikan.
Secara keseluruhan, harga emas memiliki peluang untuk memperpanjang reli selama ekspektasi pemangkasan suku bunga AS tetap kuat. Data ekonomi yang melemah, terutama pada sektor manufaktur, menjadi dorongan penting bagi investor untuk kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai. Meski permintaan fisik dari Tiongkok melemah, sentimen global yang mendukung aset safe haven dapat tetap menjaga tren bullish emas dalam waktu dekat.







