Alfamart mengumumkan buyback AMRT 2025 senilai Rp1,5 triliun untuk memperkuat nilai pemegang saham dan menjaga stabilitas pasar modal. Simak detail pelaksanaannya.
KabarPialang – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan ritel Alfamart, resmi mengumumkan rencana buyback saham AMRT dengan nilai maksimum Rp1,5 triliun. Program ini menargetkan pembelian kembali hingga 650 juta lembar saham, tetap dalam batas regulasi yaitu tidak melebihi 20% dari modal disetor dan memastikan free float minimal berada di atas 7,5%. Langkah ini dipandang sebagai strategi penting dalam mendukung stabilitas pasar modal Indonesia sekaligus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
Rencana buyback saham AMRT ini menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap prospek bisnis jangka panjang perusahaan. Dengan kondisi keuangan yang kuat dan fundamental yang stabil, kebijakan ini menjadi sinyal positif bagi pasar bahwa Alfamart siap menjaga pertumbuhan sekaligus memberikan nilai tambah bagi investor.
Alasan Alfamart Melakukan Buyback Saham
Dukungan terhadap Stabilitas Pasar Modal Indonesia
Manajemen AMRT menyebutkan bahwa pelaksanaan buyback saham AMRT merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah menjaga stabilitas pasar modal nasional. Dengan alokasi dana yang signifikan, perusahaan berupaya meningkatkan keyakinan investor terhadap kesehatan emiten ritel modern terbesar di Indonesia tersebut. Di tengah dinamika ekonomi global, langkah ini berperan sebagai sinyal kepercayaan terhadap masa depan industri ritel domestik.
Penguatan Nilai Pemegang Saham
Buyback saham merupakan strategi umum bagi perusahaan yang ingin memberikan nilai lebih kepada pemegang sahamnya. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, perusahaan berpotensi meningkatkan earning per share (EPS), sehingga valuasi perusahaan menjadi lebih menarik. Dalam jangka menengah hingga panjang, langkah ini sering kali mendorong kenaikan harga saham. Investor melihat buyback sebagai indikasi bahwa perusahaan memiliki arus kas memadai dan optimisme tinggi terhadap kinerjanya.
Cerminan Fundamental Perusahaan yang Kuat
Manajemen AMRT menegaskan bahwa kondisi modal, arus kas, dan kesehatan finansial perusahaan sangat memadai untuk membiayai buyback tanpa mengganggu kegiatan operasional. Hal ini menunjukkan bahwa buyback saham AMRT tidak hanya menjadi langkah strategis, tetapi juga cerminan kuatnya fundamental perusahaan. Dengan ekspansi yang konsisten, pertumbuhan pendapatan, serta pengelolaan biaya yang efisien, Alfamart berada dalam posisi yang tepat untuk menjalankan program buyback berskala besar.
Detail Pelaksanaan Buyback Saham AMRT
Periode Pelaksanaan Tiga Bulan
Program buyback akan berlangsung selama tiga bulan, mulai 8 Desember 2025 hingga 6 Maret 2026. Selama periode tersebut, perseroan akan membeli kembali saham pada harga yang dianggap wajar sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Mekanisme ini memastikan bahwa proses buyback tetap berada dalam koridor regulasi serta menjaga transparansi bagi seluruh pemegang saham.
Maksimal 650 Juta Lembar Saham
Perseroan mengalokasikan dana hingga Rp1,5 triliun untuk membeli maksimum 650 juta lembar saham. Jumlah ini masih berada dalam batas regulasi yaitu tidak melebihi 20% dari modal disetor. Selain itu, perusahaan memastikan free float saham tidak akan turun di bawah ketentuan minimal 7,5%.
Saham Akan Dicatat sebagai Saham Treasuri
Setelah buyback selesai, saham yang diperoleh akan disimpan sebagai saham treasuri. Kepemilikan saham treasuri memberi fleksibilitas bagi perusahaan untuk berbagai tujuan strategis seperti program kepemilikan saham karyawan (ESOP/MSOP), penguatan struktur modal, hingga kemungkinan penjualan kembali di masa mendatang jika diperlukan untuk mendukung ekspansi bisnis.
Dampak Buyback Saham AMRT bagi Investor
Sinyal Fundamental Positif
Kebijakan buyback senilai Rp1,5 triliun memberikan sinyal kuat bahwa manajemen AMRT percaya diri terhadap prospek jangka panjang perusahaan. Dalam dunia investasi, buyback sering diinterpretasikan sebagai tanda bahwa perusahaan sedang berada dalam kondisi sehat dan nilai sahamnya dianggap menarik untuk dibeli kembali.
Potensi Peningkatan Harga Saham
Dengan berkurangnya jumlah saham beredar, investor dapat mengharapkan peningkatan rasio keuangan seperti EPS yang lebih tinggi. Valuasi perusahaan menjadi lebih menarik dan persepsi pasar terhadap saham AMRT berpotensi menguat. Hal ini dapat mendorong kenaikan harga saham dalam jangka menengah hingga panjang, terutama jika diiringi kinerja operasional yang terus tumbuh.
Tidak Mengganggu Operasional Perusahaan
Manajemen memastikan bahwa buyback tidak akan memberikan dampak negatif terhadap aktivitas bisnis dan ekspansi perusahaan. Dengan arus kas yang kuat, AMRT mampu membiayai program buyback sekaligus menjalankan operasional dan rencana pertumbuhan secara optimal.
Kinerja Fundamental AMRT dan Prospek ke Depan
Sebagai salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia, AMRT memiliki fundamental yang solid. Pertumbuhan jumlah gerai yang stabil, ekspansi logistik, pengembangan layanan digital payment, serta peningkatan pendapatan tahun ke tahun menjadi faktor utama yang memperkuat keyakinan perusahaan melaksanakan buyback. Cashflow yang sehat juga memastikan perusahaan tetap leluasa berinvestasi dalam pengembangan bisnis sembari memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.
Prospek bisnis ritel modern diperkirakan masih tumbuh positif seiring meningkatnya konsumsi masyarakat, ekspansi wilayah, dan transformasi digital. Dengan fondasi bisnis yang kuat, AMRT berada dalam posisi kompetitif untuk terus berkembang.
Program buyback saham AMRT sebesar Rp1,5 triliun merupakan langkah strategis yang mencerminkan fundamental perusahaan yang kuat dan komitmen manajemen dalam meningkatkan nilai pemegang saham. Dengan struktur modal yang solid dan prospek bisnis yang cerah, kebijakan ini diperkirakan memberikan dampak positif terhadap stabilitas harga saham, persepsi pasar, serta pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Alfamart menegaskan diri sebagai salah satu emiten ritel yang konsisten memberikan nilai tambah bagi para investornya.





