Bursa Asia Meroket Usai Gencatan Tarif AS–China Diperpanjang, Pasar Global Siap Menyambut Data Inflasi AS

Bursa Asia dibuka menguat setelah AS dan China memperpanjang gencatan tarif hingga November, memberi sentimen positif menjelang rilis data inflasi AS yang diperkirakan mempengaruhi arah kebijakan suku bunga The Fed.

KabarPialang – Pasar saham Asia mengawali perdagangan dengan optimisme tinggi pada awal pekan ini. Sentimen positif datang dari kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan China sepakat memperpanjang masa gencatan tarif hingga awal November. Keputusan ini meredakan kekhawatiran pasar akan eskalasi perang dagang dan membuka peluang stabilisasi hubungan ekonomi antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Indeks MSCI Asia Pacific tercatat menguat 0,4%, sementara Nikkei 225 Jepang melonjak mencetak rekor tertinggi usai bursa Tokyo kembali dibuka setelah libur nasional. Pergerakan mata uang menunjukkan dolar AS sedikit melemah, imbal hasil obligasi AS relatif stabil, dan harga emas menguat tipis 0,4%.

Gencatan Tarif Picu Optimisme Pasar

Katalis utama penguatan bursa kali ini adalah keputusan Presiden AS Donald Trump yang memperpanjang jeda kenaikan tarif terhadap produk-produk asal China selama 90 hari. Kebijakan ini efektif berlaku hingga 10 November dan menghapus salah satu ketidakpastian terbesar yang membebani pasar selama beberapa bulan terakhir.

Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda kenaikan tarif yang seharusnya mulai berlaku pekan ini. Kesepakatan tersebut juga mencakup langkah untuk mengurangi pembatasan ekspor terhadap produk strategis, termasuk magnet tanah jarang dan teknologi tertentu.

“Pasar menyambut baik kabar ini, meski belum ada kepastian final,” ujar Seb Mullins, Kepala Multi-Asset dan Fixed Income Schroders Australia. “Risiko perang dagang masih ada, tetapi untuk sementara, tekanan tarif sedikit berkurang.”

Fokus Beralih ke Inflasi AS

Setelah berita gencatan tarif mereda, perhatian investor kini tertuju pada data inflasi AS yang akan dirilis Selasa mendatang. Angka inflasi ini menjadi penentu penting dalam arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan September.

Menurut survei Bloomberg, inflasi inti AS (Core CPI), yang mengecualikan harga pangan dan energi, diperkirakan naik 0,3% pada Juli. Pasar uang kini memproyeksikan peluang 90% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada bulan depan, dengan kemungkinan lebih dari dua kali penurunan hingga akhir tahun.

Namun, analis memperingatkan bahwa kejutan pada data inflasi — terutama jika lebih tinggi dari ekspektasi — dapat memicu volatilitas besar di pasar, karena akan mengurangi peluang pemangkasan suku bunga.

Perkembangan Politik dan Kebijakan

Di sisi politik, Trump disebut tengah mempertimbangkan beberapa nama untuk posisi Ketua The Fed tahun depan, termasuk dua deputi gubernur saat ini, Michelle Bowman dan Philip Jefferson, serta Gubernur The Fed Dallas, Lorie Logan. Selain itu, Trump menunjuk EJ Antoni, ekonom dari Heritage Foundation, untuk memimpin Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) setelah memberhentikan pejabat sebelumnya awal bulan ini.

Sementara itu, di ranah geopolitik, Trump menurunkan ekspektasi terhadap pertemuan mendatang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan ini disebut sebagai “diskusi awal” dan akan diikuti dengan konsultasi bersama pemimpin Ukraina dan negara-negara Eropa.

Dampak di Pasar Komoditas dan Obligasi

Harga emas dunia masih bertahan di wilayah positif setelah Trump memastikan bahwa impor emas batangan tidak akan dikenakan tarif. Namun, pelaku pasar masih menunggu kejelasan hukum menyusul putusan pengadilan federal yang sempat memicu kebingungan di pasar emas pekan lalu.

Di pasar energi, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bergerak mendatar. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun nyaris tidak berubah di level 4,28%, dan obligasi Australia justru naik tiga basis poin menjadi 4,27%.

Australia Siap Pangkas Suku Bunga

Dari Australia, bank sentral (RBA) diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini. Langkah ini diambil seiring meredanya tekanan inflasi, meski Gubernur Michele Bullock masih berhati-hati dalam memberi sinyal kebijakan moneter jangka panjang.

Ringkasan Pergerakan Pasar

  • Saham: Nikkei 225 Jepang naik 1,2%, S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%, kontrak berjangka Euro Stoxx 50 menguat 0,3%.

  • Mata Uang: Euro stabil di US$1,1616, yen Jepang melemah tipis menjadi 148,34 per dolar, yuan offshore stagnan di 7,1939 per dolar.

  • Kripto: Bitcoin bertahan di US$118.949, Ether naik 0,5% menjadi US$4.268.

  • Obligasi: Imbal hasil obligasi AS 10 tahun di 4,28%, Australia 10 tahun naik ke 4,27%.

  • Komoditas: Emas spot naik 0,3% menjadi US$3.353,93 per ons, minyak WTI relatif stabil.

Perpanjangan gencatan tarif AS–China membawa napas segar bagi pasar global, meski investor masih menanti konfirmasi data inflasi AS sebagai penggerak utama arah pasar dalam waktu dekat. Di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan moneter, pelaku pasar memilih bersikap waspada namun optimis terhadap peluang pemulihan ekonomi global.

Related Posts

Bursa Eropa Naik 1,3%, Investor Sambut Akhir Shutdown Pemerintah AS

Bursa Eropa melonjak 1,3% ke rekor tertinggi setelah Senat AS menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri shutdown terpanjang dalam sejarah Amerika. KabarPialang – Bursa saham Eropa ditutup menguat ke level tertinggi sepanjang…

3 Tren Pasar Saham Global: Kospi dan Nikkei Netral, Posisi Short AS Meningkat

Investor global mulai defensif: Nasdaq & Russell 2000 catat posisi short meningkat, sementara Kospi dan Nikkei bergerak netral, FTSE Inggris stabil. KabarPialang – Pasar saham global menunjukkan arah beragam pada pekan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Asing Lepas Rp649 Miliar Saham Indonesia, IHSG Terkoreksi ke 8.366,51

  • By Team
  • November 12, 2025
  • 2 views
Asing Lepas Rp649 Miliar Saham Indonesia, IHSG Terkoreksi ke 8.366,51

Bursa Eropa Naik 1,3%, Investor Sambut Akhir Shutdown Pemerintah AS

  • By Team
  • November 12, 2025
  • 3 views
Bursa Eropa Naik 1,3%, Investor Sambut Akhir Shutdown Pemerintah AS

3 Tren Pasar Saham Global: Kospi dan Nikkei Netral, Posisi Short AS Meningkat

  • By Team
  • November 11, 2025
  • 5 views
3 Tren Pasar Saham Global: Kospi dan Nikkei Netral, Posisi Short AS Meningkat

Hasnur Internasional Catat Laba Bersih Rp34,52 Miliar di Kuartal III

  • By Team
  • November 11, 2025
  • 4 views
Hasnur Internasional Catat Laba Bersih Rp34,52 Miliar di Kuartal III

Harga Emas Dunia Naik 0,7%, Investor Serbu Safe-Haven di Tengah Shutdown AS

  • By Team
  • November 10, 2025
  • 5 views
Harga Emas Dunia Naik 0,7%, Investor Serbu Safe-Haven di Tengah Shutdown AS

IHSG Anjlok 3%! Saham Prajogo Pangestu Bikin Investor Panik

  • By Team
  • November 10, 2025
  • 4 views
IHSG Anjlok 3%! Saham Prajogo Pangestu Bikin Investor Panik