
Meskipun laba Q2 melampaui ekspektasi dan panduan margin EBITDA dinaikkan, saham Industrie De Nora anjlok 5%. Apa penyebab tekanan pasar ini? Simak analisis lengkapnya di sini.
KabarPialang – Saham perusahaan teknologi elektroda dan pengolahan air asal Italia, Industrie De Nora, mengalami penurunan sebesar 5% pasca pengumuman kinerja keuangan kuartal kedua tahun 2025. Ironisnya, penurunan harga saham ini terjadi meskipun perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan pada laba operasional dan menaikkan proyeksi margin EBITDA yang disesuaikan untuk sepanjang tahun.
Peristiwa ini memicu pertanyaan dari kalangan analis dan investor: jika laporan keuangannya tergolong solid, mengapa saham justru tergelincir?
Kinerja Keuangan Q2: Melampaui Target Laba, Namun Penjualan Sedikit Meleset
Industrie De Nora membukukan penjualan sebesar €215,2 juta pada kuartal kedua, naik 1,9% secara tahunan (YoY). Meski tumbuh, angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan estimasi analis yang memperkirakan penjualan sebesar €215,5 juta.
Di sisi lain, EBITDA yang disesuaikan naik 6,6% menjadi €42 juta, melampaui ekspektasi pasar yang berada di kisaran €39 juta. EBIT yang disesuaikan juga naik 7,4% menjadi €33,2 juta, menunjukkan peningkatan efisiensi operasional.
Fakta bahwa laba operasional melebihi perkiraan menjadi sinyal positif bahwa struktur biaya dan strategi margin perusahaan mulai menunjukkan hasil.
Kontribusi Segmen: Teknologi Elektroda dan Air Jadi Andalan
Pertumbuhan kinerja pada kuartal ini terutama ditopang oleh dua segmen utama:
-
Teknologi Elektroda mengalami pertumbuhan 2,3% YoY menjadi €114,7 juta
-
Teknologi Air tumbuh 2,2% YoY menjadi €75 juta
Sebaliknya, segmen Transisi Energi mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi €25,5 juta, yang menjadi satu-satunya penghambat pertumbuhan total pendapatan perusahaan.
Yang paling menonjol adalah performa dari divisi Teknologi Air, yang mencatatkan margin EBITDA sebesar 20,9%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 15,2% pada periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan adanya peningkatan efektivitas operasional dan daya saing produk air treatment yang ditawarkan perusahaan.
Permintaan Stabil, Tapi Order Book dan Kas Menurun
Dari sisi permintaan, total pemesanan (orders) untuk kuartal ini berada di angka €180,8 juta, sama seperti tahun sebelumnya. Namun jika dibandingkan secara kuartal-ke-kuartal (QoQ), terjadi penurunan sebesar 9%.
Hal lain yang menjadi perhatian pasar adalah backlog perusahaan turun menjadi €521,8 juta dari €556,2 juta di kuartal pertama. Meskipun backlog masih tergolong besar, tren penurunan ini memberi sinyal kehati-hatian mengenai keberlanjutan pertumbuhan ke depan.
Lebih lanjut, posisi kas bersih perusahaan menurun signifikan, dari €67,1 juta pada akhir FY2024 menjadi hanya €12 juta. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh faktor musiman terkait modal kerja serta pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Panduan Tahun Penuh Dinaikkan: Margin Lebih Optimistis
Dalam laporan yang sama, manajemen Industrie De Nora menyampaikan bahwa mereka menaikkan panduan margin EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2025 dari 17% menjadi 17–18%.
Dengan asumsi ini, EBITDA yang disesuaikan diperkirakan akan mencapai sekitar €155 juta, dibandingkan dengan estimasi analis yang sebelumnya berada di level €148,9 juta. Ini mencerminkan keyakinan perusahaan terhadap ketahanan margin di tengah fluktuasi biaya dan dinamika makroekonomi global.
Selain itu, perusahaan juga masih memperkirakan pertumbuhan pendapatan di kisaran digit rendah, yang mengindikasikan ekspektasi pertumbuhan moderat namun tetap positif.
Mengapa Saham Turun?
Meskipun secara fundamental laporan keuangan De Nora terlihat solid, pasar tampaknya bereaksi negatif terhadap beberapa aspek:
-
Penjualan di bawah ekspektasi, meski selisihnya kecil
-
Penurunan pesanan dan backlog, yang mengisyaratkan potensi perlambatan permintaan
-
Penurunan tajam kas bersih, menimbulkan kekhawatiran soal manajemen likuiditas
-
Kurangnya katalis jangka pendek, mengingat segmen Transisi Energi belum menunjukkan pemulihan yang kuat
Pasar keuangan kerap bereaksi tidak hanya terhadap hasil aktual, tetapi juga terhadap ekspektasi jangka menengah dan sinyal tren masa depan. Dalam konteks ini, investor mungkin masih menunggu konfirmasi bahwa pertumbuhan dapat dipertahankan secara berkelanjutan sebelum kembali mengakumulasi saham De Nora.
Industrie De Nora menampilkan kinerja keuangan kuartal kedua yang cukup mengesankan dari sisi profitabilitas, namun pasar tetap bersikap skeptis. Penurunan pemesanan dan cadangan order, serta tekanan pada kas perusahaan, menjadi elemen penting yang diperhatikan oleh investor.
Di sisi lain, langkah perusahaan untuk meningkatkan panduan margin EBITDA memberi harapan akan stabilitas jangka panjang. Dalam jangka pendek, saham mungkin akan tetap volatil, namun jika strategi manajemen berjalan sesuai rencana, pemulihan harga saham bisa kembali terjadi.