Bongkar! 47 Mineral Kritis RI Bebas Ekspor ke AS, Siap Dongkrak Ekonomi Nasional

Indonesia buka keran ekspor 47 mineral kritis ke Amerika Serikat tanpa batasan. Langkah strategis ini siap mengakselerasi industri tambang, memperkuat ekonomi, dan menarik investasi global ke Tanah Air.

KabarPialang – Amerika Serikat dan Indonesia baru saja mencapai kesepakatan penting dalam bidang perdagangan, yang secara khusus membuka keran impor bagi 47 jenis komoditas mineral kritis dari Indonesia. Dalam pernyataan resmi Gedung Putih pada Selasa, 22 Juli 2025 waktu setempat, disebutkan bahwa Indonesia berkomitmen menghapus pembatasan ekspor untuk komoditas industri, termasuk mineral kritis, ke pasar Amerika Serikat.

Kesepakatan ini tercantum dalam dokumen “Kerangka Perjanjian Perdagangan Resiprokal antara Amerika Serikat dan Indonesia”, dan menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemitraan ekonomi kedua negara. Pencabutan pembatasan ekspor ini dianggap sebagai upaya untuk menciptakan jalur pasokan mineral penting yang lebih stabil, aman, dan saling menguntungkan di tengah dinamika geopolitik global.

Apa Itu Mineral Kritis?

Mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 296.K/MB.01/MEM.B/2023, mineral kritis didefinisikan sebagai jenis mineral yang sangat penting untuk mendukung perekonomian nasional dan pertahanan negara, namun memiliki risiko tinggi terhadap pasokan dan tidak memiliki pengganti yang layak.

Pemilihan 47 mineral kritis tersebut didasarkan pada beberapa kriteria, antara lain:

  • Digunakan sebagai bahan baku industri strategis nasional.

  • Berkontribusi langsung terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan nasional.

  • Rentan terhadap gangguan pasokan global.

  • Tidak tersedia substitusi yang ekonomis atau teknis secara luas.

Daftar Lengkap 47 Komoditas Mineral Kritis

Berikut adalah daftar lengkap komoditas mineral kritis beserta asal komoditas tambangnya yang diakui dalam peraturan resmi Indonesia:

  1. Aluminium – dari bauksit

  2. Antimoni – dari antimoni

  3. Barium – dari barit

  4. Berilium – dari berilium

  5. Besi – dari bijih besi, pasir besi

  6. Bismut – dari bismut

  7. Boron – dari boron

  8. Kadmium – dari cadmium

  9. Feldspar – dari feldspar

  10. Fluorspar – dari fluorspar

  11. Fosfor – dari fosfat

  12. Galena – dari galena

  13. Galium – dari galium

  14. Germanium – dari germanium

  15. Grafit – dari grafit

  16. Hafnium – dari hafnium

  17. Indium – dari indium

  18. Kalium – dari kalium

  19. Kalsium – dari kalsium

  20. Kobal – dari kobal

  21. Kromium – dari kromit

  22. Litium – dari litium

  23. Logam Tanah Jarang – dari logam tanah jarang

  24. Magnesium – dari magnesium

  25. Mangan – dari mangan

  26. Merkuri – dari sinabar

  27. Molibdenum – dari molibdenum

  28. Nikel – dari nikel

  29. Niobium – dari niobium

  30. Palladium – dari palladium

  31. Platinum – dari platina

  32. Ruthenium – dari ruthenium

  33. Selenium – dari selenium

  34. Seng – dari seng

  35. Silika – dari pasir kuarsa, kuarsit, kristal kuarsa

  36. Sulfur – dari belerang

  37. Skandium – dari skandium

  38. Stronsium – dari stronium

  39. Tantalum – dari tantalum

  40. Telurium – dari telurium

  41. Tembaga – dari tembaga

  42. Timah – dari timah

  43. Titanium – dari titanium

  44. Torium – dari torium

  45. Wolfram – dari wolfram

  46. Vanadium – dari vanadium

  47. Zirkonium – dari zirkon

Pemerintah Indonesia Tegaskan: Ekspor Hanya dalam Bentuk Olahan

Menanggapi kabar pembukaan ekspor ke AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia tetap mempertahankan larangan ekspor mineral mentah. Ia menegaskan bahwa ekspor mineral ke Amerika hanya akan dilakukan dalam bentuk olahan atau processed minerals.

“(Yang diekspor) tetap mineral olahan,” ujar Airlangga saat ditemui di kantornya, Rabu, 23 Juli 2025. Menurutnya, kesepakatan dengan AS tidak mengubah kebijakan utama Indonesia mengenai hilirisasi mineral.

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa strategi hilirisasi tetap menjadi prioritas nasional, meskipun Indonesia terbuka terhadap kerja sama internasional dalam rantai pasok global. Dengan demikian, negara tidak sekadar menjadi penyuplai bahan mentah, melainkan juga pemain penting dalam industri pengolahan mineral strategis.

Penyesuaian Regulasi Masih Akan Ditetapkan

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menambahkan bahwa detail teknis mengenai mekanisme ekspor akan disampaikan pada waktu mendatang. Pemerintah, menurut Haryo, masih perlu menyelaraskan peraturan domestik agar sesuai dengan kesepakatan bilateral yang telah disusun bersama Amerika Serikat.

“Semuanya akan ada detailnya nanti. Kami juga punya peraturan dalam negeri yang harus disesuaikan,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun secara prinsip telah disepakati, pelaksanaan ekspor mineral kritis masih akan melibatkan tahapan teknis yang kompleks, termasuk pengawasan terhadap jenis komoditas, volume ekspor, dan mitra dagang yang terlibat.

Implikasi Strategis bagi Indonesia

Langkah ini memberikan sinyal kuat bahwa Indonesia kini menjadi bagian penting dari rantai pasok global untuk mineral yang sangat dibutuhkan oleh sektor teknologi tinggi, energi terbarukan, dan pertahanan. Kesepakatan dengan AS juga membuka peluang bagi investasi lebih lanjut dalam sektor hilirisasi mineral di dalam negeri.

Bagi pelaku industri, kerja sama ini menjadi momentum untuk memperluas jaringan ekspor, memperkuat daya saing nasional, dan menarik investor strategis. Di sisi lain, Indonesia tetap memiliki kontrol atas pengelolaan sumber daya alamnya, sejalan dengan visi kemandirian ekonomi dan keberlanjutan.

Related Posts

Harga Kopi Arabika Tembus Puncak 2 Bulan Cuaca Ekstrem Brasil Picu Kekhawatiran Pasokan

KabarPialang –  Harga kopi arabika mencapai level tertinggi dua bulan terakhir akibat cuaca dingin dan embun beku di Brasil. Pasokan global terancam turun, memicu kekhawatiran pasar. Cuaca Buruk Dorong Lonjakan Harga…

Pertemuan Trump–Putin di Alaska Harga Logam Global Menunggu Kejelasan Damai Ukraina

Harga logam global stagnan jelang pertemuan Trump–Putin di Alaska. Pasar menanti kepastian damai Ukraina yang bisa memicu lonjakan emas atau dorongan harga tembaga. KabarPialang –  Harga logam, baik logam industri maupun…

One thought on “Bongkar! 47 Mineral Kritis RI Bebas Ekspor ke AS, Siap Dongkrak Ekonomi Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Harga Kopi Arabika Tembus Puncak 2 Bulan Cuaca Ekstrem Brasil Picu Kekhawatiran Pasokan

  • By Team
  • August 20, 2025
  • 3 views
Harga Kopi Arabika Tembus Puncak 2 Bulan Cuaca Ekstrem Brasil Picu Kekhawatiran Pasokan

BTN, Jakpro, dan Ancol Satukan Langkah Jakarta Menuju Kota Global Modern dan Berkelanjutan

  • By Team
  • August 20, 2025
  • 3 views
BTN, Jakpro, dan Ancol Satukan Langkah Jakarta Menuju Kota Global Modern dan Berkelanjutan

Pertemuan Trump–Putin di Alaska Harga Logam Global Menunggu Kejelasan Damai Ukraina

  • By Team
  • August 17, 2025
  • 4 views
Pertemuan Trump–Putin di Alaska Harga Logam Global Menunggu Kejelasan Damai Ukraina

1.342 Token Legal Meramaikan Pasar Kripto Indonesia, OJK Siapkan Aturan Ketat & Blacklist

  • By Team
  • August 17, 2025
  • 5 views
1.342 Token Legal Meramaikan Pasar Kripto Indonesia, OJK Siapkan Aturan Ketat & Blacklist

IHSG Mengincar Level 8.000, Aksi Profit Taking Jadi Ujian Besar Momentum Bullish

  • By Team
  • August 14, 2025
  • 7 views
IHSG Mengincar Level 8.000, Aksi Profit Taking Jadi Ujian Besar Momentum Bullish

Harga Emas Digital 14 Agustus 2025 Turun Tipis, Tetap Jadi Pilihan Investasi Fleksibel

  • By Team
  • August 14, 2025
  • 9 views
Harga Emas Digital 14 Agustus 2025 Turun Tipis, Tetap Jadi Pilihan Investasi Fleksibel