
Saham Aalberts melonjak 5,5% usai mengumumkan akuisisi Grand Venture Technology Singapura senilai SGD 319 juta. Langkah ini memperkuat ekspansi perusahaan di industri semikonduktor Asia Tenggara dan memperbesar kontribusi pendapatan global.
KabarPialang – Langkah strategis besar dilakukan oleh perusahaan teknik asal Belanda, Aalberts , yang sukses mengguncang pasar modal dengan mengumumkan akuisisi Grand Venture Technology (GVT) asal Singapura. Nilai akuisisi ini mencapai SGD 319 juta atau sekitar €220 juta, dan langsung mendapat respons positif dari pasar, dengan saham Aalberts melonjak 5,5% pasca pengumuman.
Akuisisi ini menjadi momentum penting dalam strategi jangka panjang Aalberts untuk memperluas jejaknya di industri semikonduktor Asia Tenggara, sekaligus meningkatkan daya saing global mereka dalam sektor teknologi tinggi, termasuk ilmu hayat (life sciences) dan kedirgantaraan (aerospace).
Meningkatkan Posisi di Peta Semikonduktor Global
Grand Venture Technology bukan pemain kecil. Perusahaan ini memiliki enam fasilitas manufaktur di Singapura, Malaysia, dan Tiongkok, serta memiliki rekam jejak pertumbuhan yang impresif. GVT membukukan pendapatan SGD 160 juta (€110 juta) di tahun fiskal 2024, mencatat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 27% dalam periode FY20–FY24, dengan margin EBITDA mencapai 19%.
Bagi Aalberts, akuisisi ini membuka pintu untuk mengintegrasikan teknologi presisi dan basis pelanggan strategis GVT. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan segmen semikonduktor sebesar 22%, sekaligus menyumbang tambahan 3% terhadap pendapatan keseluruhan grup. Efek positif terhadap margin EBITA juga dinanti dalam 1–2 tahun setelah akuisisi selesai, mengungguli margin 14,2% yang dicatatkan pada FY24.
Respon Pasar: Optimisme dan Momentum Kembali
Reaksi pasar terhadap akuisisi ini sangat positif. Saham Aalberts langsung naik 5,5%, menandakan keyakinan investor bahwa akuisisi ini akan memperkuat posisi kompetitif perusahaan, terutama saat menghadapi tantangan di paruh pertama 2025.
Dalam laporan analisisnya, Jefferies menyatakan bahwa meski proyeksi laba sebelum bunga dan pajak (EBITA) untuk semester pertama 2025 diperkirakan akan turun 8%, tekanan ini diperkirakan akan mereda di semester kedua, dengan proyeksi pemulihan penuh pada tahun fiskal 2026. Jefferies juga mencatat bahwa diskon valuasi historis Aalberts terhadap para pesaingnya — yang mencapai 50% — kemungkinan akan mulai menyempit seiring membaiknya momentum pendapatan dan kemajuan strategis menuju target “Thrive 2030”.
Grand Venture: Aset Berharga di Asia Tenggara
Keputusan strategis untuk masuk lebih dalam ke pasar Asia Tenggara bukan tanpa alasan. Wilayah ini tengah menjadi pusat pertumbuhan baru untuk industri semikonduktor, didorong oleh tren diversifikasi rantai pasok global dan pertumbuhan permintaan terhadap teknologi presisi tinggi.
Dengan kemampuan rekayasa manufaktur presisi, GVT melayani pelanggan dari berbagai sektor krusial, mulai dari semikonduktor, peralatan medis, hingga komponen untuk industri penerbangan. Reputasi GVT dalam menghasilkan produk bernilai tambah tinggi menjadi daya tarik utama dalam transaksi ini.
Strategi Jangka Panjang: Thrive 2030
Akuisisi ini juga sejalan dengan rencana strategis jangka panjang Aalberts yang disebut “Thrive 2030”, yakni sebuah roadmap untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar global melalui fokus pada inovasi teknologi, keberlanjutan, dan ekspansi di pasar berkembang.
Dengan kehadiran GVT di tiga lokasi penting Asia, Aalberts kini memiliki pijakan kuat untuk memperluas operasi manufakturnya lebih dekat dengan pelanggan utama di kawasan Asia Pasifik, mengurangi ketergantungan pada rantai pasok Eropa dan Amerika Serikat.
Tantangan Jangka Pendek dan Peluang Besar di Depan
Meskipun outlook jangka pendek menghadapi tekanan, terutama dari perlambatan industri di semester pertama 2025 — termasuk penurunan 13% di segmen Industry dan 34% di segmen Semicon — ekspektasi pemulihan tetap kuat. Kinerja kuartal kedua akan sangat krusial, terutama menjelang laporan keuangan interim 1H25 yang akan dirilis pada 24 Juli 2025.
Investor dan analis akan memperhatikan bagaimana akuisisi ini mulai berkontribusi pada neraca keuangan Aalberts, serta apakah integrasi GVT berjalan sesuai ekspektasi dalam hal efisiensi operasional dan perluasan margin laba.
Aalberts Siapkan Lompatan Besar di Semikonduktor
Dengan akuisisi Grand Venture Technology, Aalberts bukan hanya memperluas pasar — tetapi juga memperdalam kapabilitas teknologinya di bidang semikonduktor. Ini merupakan langkah konkret dalam menghadapi lanskap industri teknologi global yang sangat kompetitif dan cepat berubah.
Dukungan investor yang langsung terlihat dari lonjakan saham, serta potensi sinergi strategis jangka panjang, menandakan bahwa langkah ini bisa menjadi titik balik penting bagi pertumbuhan Aalberts. Dalam konteks ketidakpastian global, strategi ekspansi berbasis akuisisi seperti ini menjadi kunci bertahan — sekaligus berkembang — secara berkelanjutan.