
KabarPialang – Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) akan dipublikasikan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Selasa. Laporan ini akan memberikan gambaran tentang dinamika ketenagakerjaan AS, khususnya perubahan jumlah lowongan pekerjaan, PHK, dan pengunduran diri selama bulan April.
Laporan ini menjadi perhatian utama para pelaku pasar dan pembuat kebijakan Federal Reserve (The Fed) karena memberikan indikator penting terhadap kekuatan pasar tenaga kerja, salah satu faktor utama dalam perumusan kebijakan suku bunga dan inflasi.
Tren Lowongan Kerja Menurun, Pasar Mengkhawatirkan Pelemahan
Jumlah lowongan kerja telah menyusut secara konsisten sejak mencapai puncaknya di 12 juta pada Maret 2022. Pada Januari 2025, angka tersebut masih berada di atas 7,7 juta, namun turun ke 7,2 juta di bulan Maret.
Pasar kini memproyeksikan jumlah lowongan pekerjaan akan turun lebih lanjut ke 7,1 juta per akhir April. Jika data aktual jatuh di bawah ambang batas 7 juta, kekhawatiran terhadap pelemahan pasar kerja bisa meningkat tajam dan menekan nilai tukar Dolar AS (USD).
Pandangan The Fed: Risiko Pengangguran Naik, Penurunan Suku Bunga Masih Spekulatif
Risalah rapat FOMC 6–7 Mei mengungkapkan kekhawatiran The Fed terhadap potensi kenaikan tingkat pengangguran. Meski demikian, Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, menekankan bahwa risiko terhadap stabilitas pekerjaan dan inflasi saat ini masih “seimbang”, dan bahwa akan diperlukan waktu untuk melihat perubahan yang cukup besar pada data ketenagakerjaan.
Sementara itu, pasar memperkirakan kemungkinan 25% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Juli, berdasarkan alat CME FedWatch. Namun, probabilitas ini bisa berubah jika laporan JOLTS menunjukkan pasar tenaga kerja tetap solid atau justru memburuk secara tajam.
Jadwal Rilis dan Dampaknya terhadap EUR/USD
Laporan JOLTS akan dirilis pada Selasa, pukul 14.00 GMT (21.00 WIB). Laporan ini akan menjadi petunjuk awal menjelang data ketenagakerjaan Non-Farm Payrolls (NFP) yang akan dirilis hari Jumat.
Jika jumlah lowongan kerja turun tajam, USD berpotensi mengalami tekanan jual karena investor melihat risiko perlambatan ekonomi. Sebaliknya, jika lowongan kerja tetap di atas ekspektasi, Dolar bisa menguat karena pasar menunda ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lama.
Analisis Teknis EUR/USD
Menurut analis senior FXStreet, Eren Sengezer:
“EUR/USD menunjukkan momentum bullish jangka pendek. RSI pada grafik harian tetap dekat 60, sementara harga menjauh dari SMA 20-hari di 1,1280 setelah sempat berada di bawahnya minggu lalu.”
🔍 Level Teknis Penting:
-
Resistance:
-
1,1530 – 1,1575 → puncak tren naik 3 bulan
-
1,1700 → level psikologis
-
1,1780 → batas atas pola ascending channel
-
-
Support:
-
1,1280 → SMA 20-hari & Fibonacci 23,6%
-
1,1200 – 1,1180 → SMA 50-hari & batas channel
-
1,1080 → Fibonacci 38,2%
-