KabarPialang – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan Selasa, 9 Desember 2025. Sejumlah saham berkapitalisasi besar hingga saham berharga rendah (low price stocks) menjadi motor penggerak indeks dalam pembukaan perdagangan. Penguatan tipis IHSG ini sekaligus melanjutkan tren positif yang terjadi sejak awal Desember 2025 dan mempertegas sentimen optimistis pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi domestik.
Pembukaan IHSG: Menguat 0,06% di Level 8.715,83
Pada pukul 09.02 WIB, IHSG dibuka menguat 0,06% ke level 8.715,83. Kenaikan ini terbilang moderat namun tetap memberi sinyal positif di tengah volatilitas pasar regional. Dari total saham yang diperdagangkan, terdapat 253 saham yang bergerak menguat, 188 saham melemah, dan 214 saham stagnan.
Transaksi pasar pada sesi awal mencapai Rp1,03 triliun, dengan volume perdagangan 2,23 miliar saham dan frekuensi 148.632 kali. Aktivitas ini menggambarkan antusiasme investor yang relatif stabil menjelang rilis data ekonomi domestik.
Saham Pendorong IHSG: Dari Bakrie Group hingga GOTO
Sejumlah saham menjadi penopang utama penguatan IHSG hari ini. Kelompok Bakrie, GOTO, hingga BUMN perbankan berkontribusi terhadap pergerakan indeks.
Saham Bakrie Group Mendominasi
Saham sektor tambang dari Grup Bakrie menunjukkan performa solid sejak pembukaan.
- DEWA (PT Darma Henwa Tbk.) menguat 4,37% ke Rp478.
- BUMI (PT Bumi Resources Tbk.) naik 1,59% ke Rp256.
Kenaikan dua saham ini menandai peningkatan minat investor terhadap komoditas tambang, sejalan dengan prospek positif harga energi dan logam menjelang akhir tahun.
GOTO Kembali Menarik Minat Investor
Saham GOTO juga dibuka menguat 2,86% ke Rp72. Meski berada di level harga rendah, GOTO masih menjadi salah satu saham dengan volume transaksi besar. Sentimen positif muncul dari ekspektasi peningkatan kinerja menjelang kuartal akhir, serta optimisme investor ritel terhadap rebound sektor teknologi.
Sektor Perbankan: BMRI dan BBRI Stabil di Zona Hijau
Bank BUMN juga menjadi bagian dari kontributor IHSG.
- BMRI naik tipis 0,02% ke Rp4.960.
- BBRI menguat 0,54% ke Rp3.690.
Kenaikan saham-saham ini mencerminkan keyakinan pasar terhadap stabilitas sektor keuangan di tengah penurunan suku bunga yang mulai berdampak pada pertumbuhan kredit.
Saham Lain yang Menguat Signifikan
Beberapa saham dengan performa kuat sejak pembukaan antara lain:
- JARR naik 5,18% ke Rp3.860.
- TEBE naik 5,60% ke Rp2.640.
- KETR melesat 17,10% ke Rp1.130.
Lonjakan pada saham KETR dan TEBE menandakan adanya aliran dana masuk pada saham-saham midcap dengan prospek industri yang masih solid.
Saham Melemah: BBCA hingga ADRO Tekanan Jual
Di sisi lain, sejumlah saham unggulan justru mengalami tekanan jual pada pembukaan perdagangan.
BBCA Terbuka Melemah
Saham BBCA melemah 0,90% ke Rp8.225. Penurunan ini tidak terlalu mengejutkan karena saham dengan kapitalisasi besar seperti BBCA sering menjadi objek profit-taking setelah mencetak kenaikan berturut-turut.
Saham Lain yang Melemah
Beberapa saham yang ikut terkoreksi antara lain:
- COIN turun 0,46% ke Rp4.330
- ARCI turun 0,71% ke Rp1.390
- RAJA turun 0,37% ke Rp6.750
- TPIA turun 1,35% ke Rp7.300
- ADRO melemah 1,32% ke Rp1.875
- ANTM turun 0,34% ke Rp2.960
Koreksi saham komoditas seperti ADRO dan ANTM mengindikasikan adanya penyesuaian sentimen setelah rally di sesi sebelumnya.
Analisis Teknikal: Peluang Penguatan IHSG Berlanjut
Tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang resistance 8.800 dan support 8.600. Pada perdagangan Senin (8/12), IHSG ditutup menguat pada level 8.710, mencetak rekor all-time high (ATH) baru untuk penutupan harian.
Di sesi tersebut, IHSG juga sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di 8.720, mengisyaratkan momentum bullish yang cukup kuat.
Indikator Teknikal Mendukung Tren Naik
- MACD masih dalam fase bullish.
- Stochastic RSI menunjukkan sinyal penguatan lanjutan.
- Volume beli meningkat, menandakan minat investor tetap solid.
Dengan kombinasi indikator tersebut, peluang IHSG melanjutkan penguatan menuju area 8.750–8.800 cukup terbuka.
Katalis Ekonomi: Konsumsi Domestik Meningkat
Selain faktor teknikal, pelaku pasar juga memantau sejumlah data ekonomi domestik yang menjadi katalis positif.
Pertumbuhan Penjualan Sepeda Motor
Penjualan sepeda motor domestik naik 2,1% YoY pada November 2025 setelah tumbuh 8,4% YoY pada Oktober. Secara kumulatif Januari–November 2025, penjualan tumbuh 0,4% YoY dan telah mencapai 89%–93% target Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Pertumbuhan ini mencerminkan:
- Daya beli masyarakat membaik
- Pengaruh positif penurunan suku bunga
- Efek stimulus pemerintah
Ekspektasi Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
Data IKK November diperkirakan naik menjadi 122 dari sebelumnya 121,2. Data penjualan ritel Oktober juga diproyeksikan tumbuh 4% YoY, naik dari 3,7% YoY pada September.
Kedua indikator tersebut memperkuat prospek konsumsi domestik yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
IHSG dibuka menguat pada 9 Desember 2025 dengan dukungan dari saham Bakrie Group, GOTO, dan perbankan BUMN. Meskipun beberapa saham big caps mengalami tekanan jual, sentimen positif pasar tetap dominan, ditopang oleh data ekonomi domestik yang membaik. Dengan indikator teknikal yang masih bullish dan katalis makro yang mendukung, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menuju area resistance berikutnya.





