Harga Gas Alam Naik di Perdagangan Eropa, Dolar AS Melemah dan Minyak Terkoreksi

Harga gas alam naik 0,23% menjadi USD3,05 per mmBTU di perdagangan Eropa pada Selasa. Dolar AS melemah 0,30%, sementara harga minyak turun 0,22%. Simak analisis lengkap tren energi global dan implikasinya.

KabarPialang –  Pasar komoditas energi kembali mencatat pergerakan menarik pada Selasa sore waktu Eropa. Kontrak berjangka gas alam untuk pengiriman Oktober di New York Mercantile Exchange (NYMEX) diperdagangkan pada level USD3,05 per mmBTU, atau naik sekitar 0,23% dibandingkan sesi sebelumnya.

Kenaikan ini menandai sentimen positif di pasar gas alam meskipun volatilitas masih tinggi. Instrumen tersebut sempat menyentuh level tertinggi intraday sebelum akhirnya stabil di kisaran USD3,05. Dari sisi teknikal, gas alam diperkirakan akan menemukan support pada USD2,897 dan resistance kuat di sekitar USD3,062.

Faktor Pendorong Kenaikan Gas Alam

Kenaikan harga gas alam di pasar Eropa tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah faktor yang mendorong penguatan instrumen energi ini, di antaranya:

  1. Permintaan Musiman
    Menjelang musim dingin, permintaan gas alam di Eropa dan Amerika Serikat biasanya meningkat tajam. Pelanggan industri maupun rumah tangga mulai meningkatkan stok untuk menghadapi kebutuhan energi yang lebih tinggi.

  2. Ketidakpastian Pasokan Global
    Ketegangan geopolitik serta hambatan logistik di sektor energi global turut menciptakan potensi gangguan pasokan. Hal ini meningkatkan minat investor terhadap gas alam sebagai komoditas strategis.

  3. Pelemahan Dolar AS
    Dolar yang lebih lemah membuat komoditas berbasis dolar, termasuk gas alam, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Akibatnya, permintaan dari investor internasional ikut naik.

Dolar AS Tertekan di Tengah Sentimen Pasar

Sementara itu, indeks dolar AS berjangka yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama dunia tercatat melemah 0,30% ke level USD96,61.

Pelemahan dolar sering kali memberikan dorongan tambahan bagi harga komoditas karena sebagian besar diperdagangkan dalam denominasi dolar. Dengan dolar yang lebih lemah, investor dari luar Amerika Serikat lebih tertarik membeli instrumen energi, termasuk gas alam dan minyak.

Harga Minyak Melemah, Heating Oil Naik

Tidak hanya gas alam, pergerakan harga energi lainnya di NYMEX juga menarik perhatian. Kontrak berjangka minyak mentah untuk pengiriman Oktober turun 0,22% dan diperdagangkan pada level USD63,16 per barel.

Koreksi harga minyak ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor seperti kekhawatiran permintaan global yang belum stabil serta tingginya persediaan di beberapa pasar utama. Di sisi lain, produk turunan energi, yakni heating oil untuk pengiriman Oktober, justru naik 0,43% menjadi USD2,34 per galon.

Kenaikan heating oil erat kaitannya dengan permintaan musiman, serupa dengan gas alam, karena digunakan untuk keperluan pemanasan di kawasan beriklim dingin.

Analisis Teknis: Gas Alam di Area Kritis

Secara teknikal, pergerakan gas alam saat ini berada di area penting. Dengan level resistance di USD3,062, harga perlu menembus batas tersebut agar tren bullish bisa berlanjut. Sebaliknya, jika tekanan jual meningkat, harga berpotensi terkoreksi ke support di USD2,897.

Para analis pasar energi menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan volume transaksi. Apabila kenaikan harga didukung oleh volume tinggi, potensi reli jangka pendek akan semakin kuat. Namun, bila volume melemah, ada kemungkinan harga kembali terkoreksi.

Implikasi bagi Pasar Energi Global

Pergerakan harga gas alam dan minyak mentah yang saling bertolak belakang menunjukkan kompleksitas pasar energi global. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Diversifikasi Energi
    Lonjakan harga gas alam bisa mendorong negara-negara Eropa mencari sumber energi alternatif, termasuk energi terbarukan, demi mengurangi ketergantungan.

  2. Inflasi Energi
    Kenaikan harga energi berpotensi mendorong inflasi, terutama di sektor rumah tangga dan industri yang sangat bergantung pada gas alam dan heating oil.

  3. Strategi Investasi
    Investor global mungkin lebih berhati-hati menempatkan dana di sektor energi karena volatilitas harga yang tinggi dipengaruhi faktor musiman, geopolitik, dan pergerakan mata uang.

Outlook Jangka Pendek

Ke depan, harga gas alam kemungkinan tetap berada pada tren positif selama dolar AS melemah dan permintaan musiman meningkat. Namun, investor harus tetap waspada terhadap risiko pembalikan arah jika ada perubahan signifikan pada fundamental pasar, seperti meningkatnya pasokan atau melemahnya permintaan global.

Untuk minyak mentah, tren jangka pendek masih cenderung sideways dengan kecenderungan korektif, sementara heating oil berpotensi melanjutkan kenaikan jika suhu di belahan bumi utara semakin menurun.

Perdagangan energi pada Selasa memperlihatkan dinamika yang beragam. Gas alam berjangka naik 0,23% menjadi USD3,05 per mmBTU, didukung oleh permintaan musiman, pelemahan dolar, dan kekhawatiran pasokan. Sebaliknya, minyak mentah terkoreksi tipis ke USD63,16 per barel, sementara heating oil justru menguat 0,43% ke USD2,34 per galon.

Pergerakan ini mencerminkan kondisi pasar energi global yang masih penuh tantangan, di mana faktor teknikal, fundamental, dan makroekonomi saling memengaruhi. Bagi investor, kehati-hatian dan strategi diversifikasi menjadi kunci menghadapi volatilitas yang tinggi.

Related Posts

Uptober: Sejarah, Asal Usul, dan Fenomena Reli Bitcoin di Bulan Oktober

Istilah menggambarkan tren positif Bitcoin di bulan Oktober. Simak asal usul, sejarah penggunaannya, hingga data historis yang menjadikannya fenomena unik di pasar kripto. KabarPialang –  Dalam komunitas kripto global, istilah…

Harga Emas Futures Naik di Perdagangan Eropa: Sentimen Dolar Melemah dan Logam Mulia Menguat

Harga emas futures naik di perdagangan Eropa, didorong pelemahan dolar AS dan meningkatnya minat investor terhadap logam mulia. Simak analisis lengkap tren emas, perak, dan tembaga KabarPialang –  Pasar komoditas…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Bitcoin Cetak Rekor Baru! Analisis Lengkap Reli Spektakuler Awal Oktober 2025 dan Arah Pasar Selanjutnya

  • By Team
  • October 7, 2025
  • 1 views
Bitcoin Cetak Rekor Baru! Analisis Lengkap Reli Spektakuler Awal Oktober 2025 dan Arah Pasar Selanjutnya

Langkah Strategis! OJK Dukung Kenaikan Free Float 30% demi Pasar Modal yang Lebih Transparan dan Likuid

  • By Team
  • October 7, 2025
  • 4 views
Langkah Strategis! OJK Dukung Kenaikan Free Float 30% demi Pasar Modal yang Lebih Transparan dan Likuid

Saham Firefly Aerospace Melejit 17% Usai Akuisisi Strategis SciTec Senilai $855 Juta

  • By Team
  • October 6, 2025
  • 3 views
Saham Firefly Aerospace Melejit 17% Usai Akuisisi Strategis SciTec Senilai $855 Juta

Uptober: Sejarah, Asal Usul, dan Fenomena Reli Bitcoin di Bulan Oktober

  • By Team
  • October 6, 2025
  • 5 views
Uptober: Sejarah, Asal Usul, dan Fenomena Reli Bitcoin di Bulan Oktober

3 Saham Pertahanan Eropa yang Siap Meledak: Peluang Investasi di Tengah Lonjakan Belanja Militer NATO

  • By Team
  • October 3, 2025
  • 6 views
3 Saham Pertahanan Eropa yang Siap Meledak: Peluang Investasi di Tengah Lonjakan Belanja Militer NATO

Harga Emas Futures Naik di Perdagangan Eropa: Sentimen Dolar Melemah dan Logam Mulia Menguat

  • By Team
  • October 3, 2025
  • 6 views
Harga Emas Futures Naik di Perdagangan Eropa: Sentimen Dolar Melemah dan Logam Mulia Menguat