
Fore Coffee (FORE) menambah modal sebesar US$500 ribu atau Rp8,19 miliar ke anak usahanya di Singapura, Fore International Pte. Ltd. Meski kepemilikan tetap 100%, saham FORE justru turun 2,7% di tengah kapitalisasi pasar Rp4,82 triliun.
KabarPialang – PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE), emiten gerai kopi asal Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya untuk memperkuat ekspansi bisnis internasional. Perusahaan mengumumkan penyetoran modal sebesar US$500 ribu atau sekitar Rp8,19 miliar ke anak usaha mereka yang berbasis di Singapura, Fore International Pte. Ltd. (FIPL).
Langkah ini resmi dilakukan pada 15 September 2025, sebagaimana tercatat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan tambahan setoran ini, modal ditempatkan dan disetor FIPL meningkat dari US$1.700.001 menjadi US$2.200.001.
Meski terjadi peningkatan modal, struktur kepemilikan saham tidak berubah. FORE tetap menggenggam 100% saham FIPL, sehingga anak usaha tersebut masih sepenuhnya berada di bawah kendali induk usaha.
Alasan di Balik Penambahan Modal
Dalam keterangannya, manajemen Fore Coffee menjelaskan bahwa setoran modal ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk mempertahankan persentase kepemilikan FORE di FIPL. Kedua, memberikan ruang finansial lebih luas bagi FIPL dalam menjalankan kegiatan usahanya di Singapura.
“Penambahan modal dilakukan agar anak usaha dapat terus berkembang dan berkontribusi positif terhadap kinerja perseroan secara keseluruhan,” jelas manajemen FORE dalam dokumen resmi.
Sebagai bagian dari strategi korporasi, langkah ini juga dikategorikan sebagai Transaksi Afiliasi karena FIPL adalah entitas anak yang seluruh sahamnya dimiliki Fore Coffee.
Implikasi terhadap Saham FORE
Meskipun langkah ekspansi ini bernuansa positif, pasar modal merespons cukup hati-hati. Pada perdagangan tanggal 15 September 2025 pukul 14.53 WIB, saham FORE justru terkoreksi 2,7% ke level Rp540 per lembar.
Dengan harga tersebut, kapitalisasi pasar FORE tercatat berada di kisaran Rp4,82 triliun. Koreksi ini menandakan bahwa investor masih menimbang dampak jangka pendek dari suntikan modal terhadap kondisi likuiditas dan profitabilitas perusahaan.
Ekspansi Fore Coffee ke Singapura
Bagi Fore Coffee, Singapura dipilih sebagai salah satu basis ekspansi karena dianggap sebagai hub internasional yang strategis. Negara tersebut memiliki daya beli tinggi, pasar minuman modern yang berkembang pesat, serta citra sebagai pintu masuk merek-merek regional ke kancah global.
Dengan memperkuat modal di FIPL, Fore Coffee berupaya membuka peluang baru, baik melalui peningkatan jaringan gerai, kerjasama dengan mitra lokal, maupun pengembangan model bisnis digital di sektor F&B.
Tantangan Ekspansi Internasional
Meski prospeknya menjanjikan, ekspansi ke pasar luar negeri tidak selalu mulus. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi Fore Coffee antara lain:
-
Persaingan ketat dengan brand global seperti Starbucks, Costa Coffee, dan merek lokal Singapura yang telah mapan.
-
Biaya operasional tinggi di Singapura, terutama sewa properti dan tenaga kerja.
-
Selera konsumen yang beragam, sehingga perlu strategi adaptasi menu dan layanan.
-
Risiko nilai tukar, mengingat transaksi menggunakan mata uang asing.
Namun, dengan dukungan modal baru, FIPL diharapkan mampu menghadapi tantangan tersebut sekaligus membawa nilai tambah bagi induk usaha.
Strategi FORE dalam Jangka Panjang
Penambahan modal ke FIPL sejatinya merupakan bagian dari strategi jangka panjang FORE untuk memperluas jangkauan bisnis kopi Indonesia di pasar internasional. Setelah berhasil membangun citra di dalam negeri, ekspansi ke luar negeri menjadi langkah logis berikutnya.
Bagi investor, langkah ini memberikan dua sinyal:
-
Optimisme manajemen bahwa pasar kopi di luar negeri, khususnya Singapura, memiliki potensi besar.
-
Komitmen jangka panjang untuk menumbuhkan nilai perusahaan melalui diversifikasi geografis.
Meski dalam jangka pendek ada tekanan terhadap harga saham, dalam jangka menengah hingga panjang strategi ini bisa memberi keuntungan jika ekspansi berjalan sukses.
Prospek Saham FORE
Analis menilai, saham FORE memiliki daya tarik tersendiri bagi investor yang percaya pada tren pertumbuhan industri kopi. Namun, volatilitas harga jangka pendek tidak bisa dihindari, terutama ketika ada aksi korporasi yang menyedot arus kas perusahaan.
Kapitalisasi pasar FORE yang mencapai Rp4,82 triliun menunjukkan skala bisnis yang cukup besar untuk ukuran emiten ritel kopi. Dengan strategi ekspansi regional, potensi pertumbuhan masih terbuka lebar.
Bagi investor ritel, saham FORE dapat dipandang sebagai opsi investasi di sektor consumer goods dengan risiko menengah. Sebaliknya, investor institusi akan lebih menyoroti efektivitas ekspansi internasional dalam meningkatkan pendapatan dan margin laba.
Suntikan modal sebesar US$500 ribu atau Rp8,19 miliar dari Fore Coffee ke anak usahanya di Singapura menandai langkah serius perusahaan dalam mengokohkan posisinya di pasar regional. Meski kepemilikan tidak berubah dan tetap 100%, perubahan struktur modal memberi ruang bagi Fore International untuk memperluas usahanya.
Pasar saham merespons dengan koreksi harga, tetapi hal ini lebih mencerminkan sikap wait and see dari investor. Dalam jangka panjang, jika ekspansi Singapura berjalan sukses, langkah ini berpotensi meningkatkan nilai perusahaan dan memperkuat posisi Fore Coffee sebagai pemain kopi Indonesia yang berkelas internasional.