
Laporan posisi CFTC menunjukkan meningkatnya tekanan bearish terhadap dolar AS. Investor beralih ke euro, emas, dan minyak, memanfaatkan guncangan global dan gencatan senjata Timur Tengah.
KabarPialang – Data terbaru dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) untuk minggu yang berakhir pada 1 Juli 2025 mengungkap pergeseran signifikan dalam sentimen pasar global. Terlihat jelas bahwa para investor institusional mulai menempatkan taruhan bearish terhadap Dolar AS (USD) seiring meredanya ketegangan geopolitik dan meningkatnya harapan atas stabilisasi perdagangan global.
Dengan semakin kuatnya ekspektasi risk-on pasca gencatan senjata yang ditengahi AS di Timur Tengah dan kemajuan negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok, posisi jual bersih non-komersial terhadap dolar AS turun ke level terendah dua minggu, yaitu sekitar 4.300 kontrak.
Indeks Dolar dan Open Interest Menunjukkan Pelemahan Struktural
Penurunan posisi beli terhadap USD ini disertai oleh kenaikan open interest selama lima minggu berturut-turut, kini menyentuh sekitar 36.300 kontrak, level tertinggi sejak pertengahan Maret. Hal ini menjadi indikasi bahwa meskipun tekanan jual meningkat, likuiditas dan minat terhadap kontrak USD tetap tinggi—tapi dengan arah negatif.
Indeks Dolar AS (DXY) juga mengikuti tren melemah, merosot ke sekitar 96,40, level terendah dalam beberapa tahun terakhir. Ini memberikan peluang kepada para spekulan untuk beralih ke aset lain seperti Euro, Emas, dan minyak mentah.
Euro Meningkat, Meski Terjadi Sedikit Koreksi
EUR/USD Tembus 1,1800
Meskipun posisi beli bersih terhadap Euro (EUR) sedikit berkurang ke sekitar 107.500 kontrak, EUR/USD justru mencatatkan penguatan tajam. Nilai tukar ini berhasil menembus 1,1800 untuk pertama kalinya sejak September 2021, menandakan pemulihan signifikan terhadap dolar.
Pemain komersial seperti hedge fund juga mengurangi tekanan jual mereka terhadap Euro, walaupun posisi jual bersih mereka masih tinggi di kisaran 160.600 kontrak.
Yen Jepang Masih dalam Tekanan
Penurunan Minat Spekulatif Berlanjut
Posisi beli bersih spekulatif terhadap Yen Jepang (JPY) terus menurun hingga menyentuh 127.300 kontrak, level terendah dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi di tengah peningkatan posisi jual komersial hingga 151.000 kontrak, menandakan ekspektasi penguatan USD terhadap JPY masih membayang.
Open interest terhadap JPY juga turun selama tiga minggu berturut-turut menjadi sekitar 314.200 kontrak, memperkuat sentimen negatif terhadap mata uang ini.
Pound Sterling Terkoreksi, Meski Greenback Melemah
Eksposur beli bersih terhadap Pound Inggris (GBP) dipangkas menjadi hanya 31.400 kontrak, level terendah dalam enam minggu. Hal ini terjadi meskipun GBP/USD mengalami lonjakan mendekati 1,3800, tertinggi sejak Oktober 2021, seiring penurunan tajam dolar AS.
Kenaikan open interest selama dua minggu menunjukkan minat tetap tinggi, namun pelaku pasar tampaknya berhati-hati dengan dinamika politik domestik Inggris dan arah kebijakan Bank of England.
Pasar Emas Bangkit, Meski Harga Koreksi
Lonjakan Posisi Beli Spekulatif
Posisi beli bersih spekulatif dalam emas melonjak ke hampir 202.000 kontrak, level tertinggi dalam beberapa pekan terakhir. Open interest turut meningkat ke sekitar 437.700 kontrak, menunjukkan adanya antusiasme baru terhadap logam mulia ini.
Namun secara harga, emas mengalami tekanan dan turun ke $3.245 per ons troy, terendah dalam enam minggu. Hal ini mencerminkan berkurangnya permintaan safe haven akibat meredanya ketegangan global, meski ekspektasi jangka panjang tetap positif.
Minyak Mentah Naik di Tengah Gencatan Senjata
Posisi Beli WTI Meningkat 5 Pekan Berturut-Turut
Spekulan tampaknya mulai menumpuk posisi beli pada minyak mentah WTI, dengan posisi bersih kini mencapai 234.700 kontrak, level tertinggi multi-bulan. Open interest juga naik ke 1,99 juta kontrak, menunjukkan pasar energi sedang menyerap berita positif dari sisi geopolitik.
Namun, harga minyak masih berkonsolidasi dari level $77 per barel menuju kisaran $64, mencerminkan kehati-hatian pasar dalam menilai keseimbangan pasokan-pemintaan pasca konflik.
Pergeseran Sentimen Mengubah Dinamika Pasar Global
Data CFTC pekan ini menegaskan bahwa investor global tengah melakukan reposisi besar-besaran, meninggalkan dolar AS dan beralih ke aset alternatif seperti Euro, Emas, dan Minyak. Sentimen risk-on, meski masih rentan, menunjukkan adanya harapan stabilitas jangka pendek, terutama di tengah kemajuan diplomatik dan perdagangan.
Bagi trader dan analis, kondisi ini menawarkan peluang tinggi, tetapi juga mengharuskan pemantauan yang ketat terhadap indikator global dan komentar bank sentral dalam beberapa minggu ke depan.