
KabarPialang – Pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel oleh Donald Trump mengangkat bursa saham global dan menekan harga minyak hingga jatuh hampir 4%. Investor kini melihat peluang baru di pasar risiko.
Pasar Global Bergejolak Positif: Gencatan Senjata Iran-Israel Angkat Saham, Tekan Minyak
Pasar keuangan dunia kembali berdenyut kencang dengan arah yang positif pada Selasa (24 Juni 2025), setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Pernyataan mengejutkan tersebut disampaikan melalui platform media sosial milik Trump, Truth Social, dan langsung menjadi katalis utama pergerakan tajam di berbagai aset global.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa gencatan senjata akan berlaku dalam waktu 12 jam, setelah itu konflik bersenjata antara Iran dan Israel akan dianggap selesai. Pernyataan ini segera dikonfirmasi oleh seorang pejabat tinggi Iran yang mengatakan bahwa Teheran telah menyetujui kesepakatan tersebut. Di sisi lain, media Channel 12 Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setuju dengan kesepakatan tersebut dalam pembicaraan dengan Trump, dengan syarat Iran menghentikan serangannya secara total.
Harga Minyak Langsung Terjun
Salah satu dampak paling mencolok dari kabar gencatan senjata ini adalah anjloknya harga minyak mentah. Pasar segera merespons meredanya potensi gangguan pasokan minyak global, terutama dari kawasan Teluk, yang selama ini dikenal sebagai jalur utama perdagangan energi dunia.
Harga minyak mentah AS (WTI) turun sebesar 3,4% ke posisi US$ 66,24 per barel, level terendah sejak 11 Juni. Sebelumnya, harga sudah jatuh 9% pada Senin setelah Iran melancarkan serangan simbolis ke pangkalan militer AS tanpa dampak besar. Aksi tersebut tampaknya menjadi “penutup” dari eskalasi balasan yang selama ini ditakutkan oleh pasar.
Menurut Ray Attrill, Kepala Strategi Valas di National Australia Bank, “Risiko lonjakan harga minyak yang sebelumnya menghantui, kini mereda. Ini memberikan sentimen positif untuk pasar risiko dan juga menurunkan tekanan terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global.”
Bursa Saham Global Meroket
Ketika kekhawatiran geopolitik mulai reda, investor kembali memburu aset berisiko. Hal ini tercermin dari reli bursa saham global:
-
Futures S&P 500 naik 0,5%
-
Futures Nasdaq menguat 0,7%
-
EUROSTOXX 50 melonjak 1,1%
-
FTSE Inggris bertambah 0,3%
-
MSCI Asia Pasifik (di luar Jepang) naik 0,8%
-
Indeks Nikkei Jepang melonjak 1,3%
Optimisme ini menunjukkan bahwa pasar menyambut gencatan senjata sebagai titik balik penting yang mengurangi ketegangan global, sekaligus membuka ruang bagi reli aset risiko dalam jangka pendek.
Dolar Melemah, Yen dan Euro Menguat
Dampak lain dari kabar damai ini adalah pelemahan dolar AS, yang sebelumnya menguat karena statusnya sebagai aset safe haven. Kini, dengan menurunnya ketegangan, investor mulai menjual dolar dan kembali ke mata uang lain.
-
Yen Jepang naik 0,3%, membawa USD/JPY ke level 145,70 setelah sempat menyentuh 148, tertinggi dalam 6 minggu.
-
Euro menguat 0,2% ke US$ 1,1594, melanjutkan penguatan sebelumnya sebesar 0,5%.
Kedua mata uang ini mendapat dorongan dari penurunan harga energi, mengingat Jepang dan Uni Eropa sangat bergantung pada impor minyak dan LNG. Sebaliknya, AS sebagai eksportir energi cenderung melemahkan posisi dolar saat harga komoditas turun.
Pasar Obligasi & Suku Bunga Masih Menunggu The Fed
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik tipis 1 basis poin menjadi 4,353%, menunjukkan bahwa investor mulai mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Meskipun Wakil Ketua The Fed, Michelle Bowman, memberi sinyal bahwa pelonggaran kebijakan moneter mungkin tak lama lagi, Ketua The Fed Jerome Powell tetap hati-hati. Ia dijadwalkan akan berbicara di hadapan Kongres, dan pernyataannya bisa menjadi penentu arah pasar berikutnya.
Saat ini, probabilitas penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC 30 Juli hanya diperkirakan sebesar 22%, menandakan bahwa pasar masih menunggu kepastian dari data ekonomi dan sikap The Fed.
Emas Ikut Terseret Sentimen Risiko
Logam mulia seperti emas, yang biasanya naik di tengah ketidakpastian, kini ikut mengalami tekanan. Harga spot gold turun 0,6% ke level US$ 3.346 per troy ounce, seiring dengan membaiknya selera risiko investor.
Apakah Damai Membuka Peluang Baru?
Pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel membawa dampak besar dalam waktu singkat ke seluruh pasar global. Dengan turunnya harga minyak, pelemahan dolar AS, dan reli aset berisiko, investor tampaknya melihat peluang baru di tengah ketenangan geopolitik sementara.
Namun, volatilitas belum benar-benar hilang. Gencatan senjata masih harus terbukti bertahan, dan pasar akan terus memantau pergerakan The Fed, data inflasi, serta perkembangan geopolitik berikutnya. Satu hal yang pasti: ketenangan politik, walau sesaat, bisa menciptakan gejolak positif di pasar keuangan global.